Pasar Malam Solusi Atasi Maraknya PKL
Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di DKI Jakarta terus dilakukan. Berbagai cara dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada PKL untuk tetap bisa berdagang. Antara lain dengan memindahkan PKL ke lokasi binaan (lokbin), ke PD Pasar Jaya hingga rencana pembuatan super blok yang terintegrasi dengan rumah susun (Rusun).
Di satu sisi, Pemkot Administrasi Jakarta Selatan, berencana membuat gelaran pasar malam bagi PKL dan pengusaha mikro menengah. Hal ini, diharapkan akan menjadi wadah bagi PKL. "Nanti PKL dan pengusaha mikro yang memiliki produk bisa berjualan di sana. Dengan resmi dan tidak ada banyak pungutan," ujar Syamsuddin Noor, Walikota Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Dikatakan Syamsuddin, rencananya gelaran pasar malam akan dilaksanakan setiap akhir pekan dan berlangsung serentak di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan. "Tempatnya itu nanti ditentukan oleh kecamatan masing-masing. Tapi pelaksanaannya setiap akhir pekan serentak," katanya.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pemkot Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar menambahkan, pasar malam akan diisi barang-barang kerajinan dan makanan olahan dari pengusaha mikro menengah serta juga para PKL yang dibina dan ditata sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Kita utamakan, agar mereka (PKL) memiliki kesempatan lebih. Barang-barangnya juga hasil kreasi sendiri, atau memang mikro menengah," tuturnya.
Rencananya, lanjut Anwar, solusi mengatasi PKL yang berjualan di atas fasilitas umum dan sosial ini mulai diadakan bulan depan. "Ini teknisnya masih dimatangkan, tapi setelah lebaran Betawi. Lagipula nanti untuk di lapangan diserahkan ke pihak ketiga," tandasnya.
Seperti diketahui, di wilayah Jakarta Selatan, penataan PKL dilakukan di tiga titik yakni, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, dan Pondok Labu. PKL tidak boleh lagi berdagang di badan jalan atau trotoar. Bahkan beberapa PKL yang nakal telah dipidanakan oleh petugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar